

Prinsip DRABC, Bekal Berlalu Lintas saat Nataru
Kenali prinsip DRABC, lima langkah dalam melakukan penyelamatan bagi korban
Kesulitan bernapas menjadi salah satu hal yang paling ditakutkan oleh siapapun. Apalagi jika menyerangnya mendadak dan tidak tersedia tabung oksigen di dekat kita. Namun, jangan panik dulu. Usahakan tenang dan kamu bisa mencoba lakukan proning. Karena, semakin panik maka rasa sesak bisa semakin terasa.
Beberapa bulan lalu saat kasus Covid-19 meningkat secara cepat, rumah sakit penuh, dan tabung oksigen langka, beredar banyak informasi di sejumlah media dan grup WhatsApp mengenai teknik proning. Pernah dengar?
Proning merupakan salah satu teknik yang diakui secara medis bisa dilakukan untuk membantu meningkatkan saturasi oksigen dalam tubuh. Teknik tersebut dilakukan dengan cara mengatur posisi seseorang saat berbaring. Posisi itu dilakukan untuk membantu paru-paru agar bisa bekerja secara maksimal. Sehingga kadar oksigen dalam darah bisa ikut meningkat tanpa bantuan tabung oksigen ataupun ventilator.
Teknik proning memang mulai akrab di telinga banyak orang saat masa pandemi seperti sekarang. Namun sebenarnya teknik tersebut telah diterapkan selama bertahun-tahun dalam penanganan non-Covid. Mengutip Kompas, salah satu pusat medis di Philadelphia Penn Medicine menyebutkan bahwa pada 1970 lalu, sejumlah dokter di AS mulai memanfaatkan proning untuk membantu mengatasi sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).
Adapun, ARDS merupakan gangguan pernapasan yang disebabkan oleh penumpukan cairan di alveoli atau kantong udara kecil di paru-paru. Masalah kesehatan ini ditandai dengan gejala sesak napas berat. Penyebab ARDS dapat berasal dari sepsis, pneumonia berat, dan saat ini adalah infeksi virus corona SARS-CoV-2 (Covid-19).
Lalu, kapan proning bisa dilakukan? Dan apakah semua orang bisa melakukan teknik proning saat sulit bernapas? Berdasarkan pedoman proning yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan & Kesejahteraan Keluarga Pemerintah India disebutkan bahwa proning boleh dilakukan saat saturasi oksigen seseorang turun di bawah 94%.
Namun, proning tidak disarankan untuk dilakukan oleh ibu hamil, orang dengan kelebihan berat badan, orang yang memiliki trombosis vena dalam, serta orang yang memiliki kelainan atau sakit tulang punggung, tulang paha, dan tulang panggul. Adapun Kementerian Kesehatan RI mengingatkan bahwa proning bisa dilakukan untuk orang dengan Acute Respiratory Distress syndrome (ARDS) ringan hingga sedang, tetapi tidak boleh dilakukan untuk seseorang dengan ARDS berat.
Lalu, bagaimana cara melakukan proning? Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan dan juga Kawalcovid-19, ada tiga posisi dalam teknik proning. Kamu bisa melakukan masing-masing posisi selama 30 menit.
Untuk melakukannya kamu juga perlu menyiapkan tiga bantal. Lebih baik lagi jika kamu melakukannya di ruangan dengan ventilasi yang baik.
Proning bisa dilakukan saat saturasi oksigen berada di bawah 94%. Namun, jika saturasi oksigen sudah di bawah 85%, maka akan lebih baik segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat tindakan medis lainnya.
Selain itu, ada beberapa hal pula yang perlu kamu perhatikan saat melakukan proning, yaitu:
BACA JUGA: Panduan Tenang Atasi Covid-19
Teknik proning ini sangat membantu di kala saturasi oksigen menurun dan tak ada persediaan tabung oksigen di rumah. Selain proning, kamu juga bisa melakukan beberapa teknik pernapasan lainnya untuk membantu meredakan sesak napas yang bisa saja terjadi dan menyerang secara tiba-tiba. Namun, satu hal yang pasti harus dilakukan adalah tetap tenang.
Jangan lupa juga untuk menjaga kesehatan tubuhmu dengan mengonsumsi asupan makanan dan minuman yang bergizi dan seimbang, serta rutin berolahraga. Penyakit apapun bisa muncul kapan saja, bahkan mudah memburuk saat kita tidak menerapkan pola hidup sehat. Hal-hal ini perlu dilakukan sebagai upaya melindungi diri dan keluarga.
Kamu juga bisa menambah upaya proteksi diri dan keluarga dengan asuransi. Dengan memiliki asuransi kesehatan, kamu tidak perlu khawatir jika tiba-tiba kamu atau keluarga harus menjalani rawat inap. Tak hanya kesehatan, kamu juga bisa meminimalisir risiko keuangan yang bisa saja timbul saat kamu atau keluarga harus terbaring di rumah sakit.
Medicare Premier dari Astra Life bisa menjadi salah satu produk asuransi tambahan yang bisa kamu pertimbangkan. Asuransi tambahan yang dapat kamu beli dengan asuransi dasar dari Astra Life ini memiliki kenyamanan dan prioritas sebagai sebuah asuransi kesehatan seperti layanan privat ‘one bed & one bathroom’.
Medicare Premier ini juga memberikan kemudahan melalui 1 Polis 1 Keluarga, jadi tidak perlu pusing lagi membayarkan beberapa polis asuransi dan seluruh keluarga memiliki perlindungan, kenyamanan dan prioritas yang sama.
Untuk mengetahui pilihan produk asuransi lainnya, kamu bisa langsung astralife.co.id dan temukan solusi untuk perlindungan kesehatanmu. Follow juga Instagram @astralifeid untuk mendapatkan tips-tips bermanfaat lainnya. Urusan Sehat No Worries #iGotYourBack.
Kenali prinsip DRABC, lima langkah dalam melakukan penyelamatan bagi korban
Stress yang dialami Wanita dapat menyebabkan beberapa gangguan. Salah satunya
Tidak hanya kulit, cuaca panas ekstrem bisa menyebabkan penurunan fungsi
Penyakit ISPA tengah menjadi perhatian masyarakat di tengah polusi udara
Penyakit thalassemia menjadi salah satu pertimbangan pasangan yang ingin menikah.
Kualitas udara buruk jadi faktor utama penyebab gejala TBC, terutama
Tentang –
Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.
Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!
Tentang –
Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.
Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!