Persiapkan Dirimu untuk Pocari Sweat Run 2021

Sebagai salah satu event lari yang paling ditunggu-tunggu sejak tahun 2014, Pocari Sweat Run kembali digelar di tahun 2021 ini. Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Durasi baca: 3 menit

Kurnia Bahari
|
21 October 2021
|
Life

Kurnia Bahari
|
21 October 2021
|
Life

Tahukah kamu bahwa olahraga lari adalah salah satu cabang olahraga yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia? Sejak pertama kali ditetapkan sebagai cabang olahraga hampir 3000 tahun lalu, di Amerika Serikat sendiri, tercatat setidaknya 60 juta orang aktif melakukan olahraga lari pada tahun 2017. Pertumbuhan olahraga lari pun cukup subur secara global. Terbukti dengan pesatnya pertambahan jumlah komunitas lari yang bermunculan, disertai dengan event lari yang juga kian menjamur. Di Indonesia sendiri, salah satu event lari yang paling ditunggu-tunggu oleh para pecinta olahraga lari adalah Pocari Sweat Run. Event ini sudah rutin digelar sejak tahun 2014.

Pocari Sweat Run pun menargetkan sebanyak 100.000 orang pelari yang berpartisipasi dalam acara di tahun 2021 ini. Namun, kamu tidak perlu khawatir, untuk tetap menjaga keamanan dan kesehatan di tengah pandemi, acara ini akan diadakan secara hybrid. Kamu bisa ikut berlari secara offline bersama-sama yang akan diselenggarakan di 3 lokasi berbeda di Bandung, Jawa Barat, pada 24 Oktober 2021 nanti, atau kamu juga bisa memilih ikut lari secara virtual.

Apa Itu Olahraga Lari Virtual dan Bagaimana Melakukannya?

Dalam situasi pandemi yang penuh keterbatasan, bukan berarti menjadi alasan untuk tidak berolahraga. Para pecinta olahraga lari pun berusaha mencari cara agar tetap bisa melakukan olahraga favoritnya ini. Maka, muncullah tren lomba lari virtual atau virtual run. Dengan virtual run, para peserta tetap bebas berlari di lokasi pilihannya masing-masing tanpa takut akan kerumunan, sehingga terasa lebih aman. Para peserta virtual run akan diminta untuk berlari mengikuti ketentuan jarak yang ditentukan dan mengunggah durasi dari awal mereka berlari sampai dengan mencapai garis finish. Nantinya, medali dari virtual run ini akan dikirimkan menyusul setelah ajang tersebut selesai digelar.

Memang virtual run ini benar-benar berbeda dengan konsep perlombaan lari sebelum pandemi melanda. Ketika berlari virtual, tentu saja kamu tidak akan mendengar sorakan dari para penonton, pacer yang menemani, dan juga euforia saat bersama-sama mulai dari garis start. Tapi, jangan sedih, sebab Pocari Sweat Run 2021 telah mempersiapkan rangkaian acara yang bisa ditonton secara online, seperti live performance dan stretching, layaknya acara lari sebelum pandemi!

Oh ya, kalau kamu mau berlari secara virtual, jangan lupa untuk menghindari zona merah. Kamu bisa cek tingkat kerawanan suatu daerah di https://covid19.go.id/peta-sebaran.

Lalu, Apa yang Harus Dipersiapkan?

Kalau kamu adalah pelari yang biasanya mengikuti ajang secara offline dan kini memilih melakukan olahraga lari secara virtual, maka kamu akan menghadapi sedikit tantangan terkait kesiapan mental saat hari H. Persiapan yang baik akan membantu kamu dalam mode lari dan mudah-mudahan dapat mengurangi kecemasan pra-lari yang mungkin kamu rasakan.

Siapkan semuanya pada malam sebelumnya. Tata pakaian dan sepatu kets yang akan kamu kenakan. Lampirkan nomor lari kamu ke pakaian yang akan kamu kenakan. Kumpulkan semua yang kamu perlukan untuk lari: hidrasi, nutrisi, aksesoris, pakaian ganti yang akan kamu kenakan sehabis berlari, dan keperluan pribadi lainnya.

Biasanya, pelari yang sebelumnya tak pernah mengikuti ajang olahraga lari secara virtual akan sedikit lebih kesulitan untuk tetap termotivasi. Bagaimanapun, ada persiapan-persiapan khusus dalam latihan menjelang hari-H yang perlu dilakukan untuk menghadapinya, antara lain:

Menetapkan dan mengokohkan niatmu mengikuti ajang olahraga lari ini dapat membantu kamu tetap termotivasi untuk terus berlatih dan memberikan lebih banyak struktur pada latihanmu. Meskipun beberapa pelari suka fokus pada garis finis, hal itu tidak harus selalu dikaitkan dengan waktunya. Kamu dapat mencoba berbagai variasi dalam proses larimu seperti berlari sepanjang jarak tanpa berhenti, atau berlari dengan split negatif (menjalankan paruh kedua balapan lebih cepat dari babak pertama).
Pilih dan tetapkan rencana latihan yang sesuai dengan jarak larimu dan patuhi. Mengetahui kapan dan berapa banyak kamu harus berlari setiap hari akan membantu mempertahankan motivasi, dan tetap mengikuti rencana pelatihan yang kamu tetapkan di awal. Kamu juga dapat meningkatkan kemampuanmu dengan aman sehingga kamu dapat mengurangi risiko cedera.
Jangan berlatih di tempat kamu akan berlari, sebab hal tersebut dapat membuatmu bosan dan mendemotivasi dirimu sendiri di hari-H. Berlatih di berbagai lokasi juga akan memberimu lebih banyak opsi tempat untuk lari virtual kamu nantinya.
Persiapkan mentalmu, dan
Kalau diperlukan, cari teman lari virtualmu. Teman lari tidak harus orang yang saat hari-H akan benar-benar berlari denganmu. Mereka bisa jadi adalah sesama pelari yang sama-sama mendaftar di ajang olahraga lari yang sama, saling memotivasi, dan saling bertanggung jawab. Kamu dan teman lari virtualmu bisa saling berbagi cerita tentang kemajuan yang didapat saat berlatih. Keberadaan teman lari virtual akan membantu kamu tetap terinspirasi untuk berlatih dan berlari. Kalau kamu tidak memiliki grup lari atau teman lari, kamu bisa temukan teman lari virtualmu secara online. Kamu dapat menggunakan jejaring sosial seperti Strava untuk mem-posting latihanmu dan berinteraksi dengan pelari lain.

Berlatihlah secara SMART

Mengikuti ajang olahraga lari secara offline maupun virtual sama-sama membutuhkan latihan agar kita dapat mengikutinya dengan maksimal dan menyenangkan. Namun, hasil latihan juga tidak akan optimal bila metode latihan yang digunakan kurang efektif. Maka, berlatihlah secara SMART.

Apa itu latihan yang SMART? Latihan yang SMART adalah latihan yang memperhatikan lima komponen utama dalam pola pikir, yaitu Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Timely.

Sebagai contoh, orang yang menggunakan pola pikir SMART dalam latihannya akan menetapkan tujuan awal latihannya. Seperti misalnya, “Saya berencana untuk menyelesaikan finish Pocari Sweat Run 2021 dalam waktu empat jam tiga puluh menit.”

Mari kita lihat lebih detail satu per satu.

1. Specific (Spesifik)

Membuat tujuan latihanmu spesifik berarti kamu akan tahu persis apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dan kapan kamu akan melakukannya.

Kamu akan lebih mungkin mendapatkan latihan yang efektif jika kamu merencanakannya secara detail sebelum memulainya. Sebagai contoh, daripada hanya mengatakan, “Saya berencana untuk melatih kecepatan minggu ini,” buatlah tujuan yang lebih spesifik. Misalnya, kamu dapat mengatakan, “Pada hari Rabu, saya akan menyelesaikan pengulangan sejauh 6 km dengan kecepatan lari 10k saya.”

2. Measurable (Terukur)

Kamu perlu mengetahui apakah sudah berhasil menyelesaikan suatu tujuan spesifikmu seperti pada penjelasan di atas atau tidak. Artinya, tujuan tersebut harus dapat diukur.

Misalnya, jika kamu menjalankan interval, kamu dapat berlatih di trek atau jalur yang ditandai, sehingga tahu persis seberapa jauh kamu telah berlari. Atau, bisa juga dengan cara menggunakan aplikasi olahraga lari atau memakai jam tangan GPS untuk membantu melacak jarak dan mengukur optimalnya latihanmu.

3. Attainable (Dapat Dicapai)

Akan terasa sangat mengecewakan ketika kamu gagal memenuhi tujuan yang diinginkan sebelumnya. Oleh sebab itu, pastikan tujuanmu tetap realistis.

Misalnya, kamu bukanlah orang yang biasa bangun pagi, maka jangan buat target untuk berlatih pada pukul 05.00 pagi hari secara rutin sebanyak empat kali dalam seminggu. Hal ini akan terlalu berat untukmu. Alih-alih, kamu bisa melakukan latihan olahraga lari di sore hari, misalnya.

4. Relevant (Relevan)

Tentukan latihanmu sendiri yang relevan dengan tujuan awal kamu berlatih. Bila kamu berlatih untuk mengikuti ajang olahraga lari, maka kamu tak perlu repot-repot berlatih berenang. Pun demikian dengan jam latihan. Kalau temanmu berlatih misalkan selama 3 jam per hari, bukan berarti kamu harus mengikuti jam latihan temanmu.

Kenali dirimu sendiri, apakah kamu memiliki stamina yang sama dengan temanmu atau tidak. Jika memaksakan diri, bisa jadi bukannya sehat, kamu malah kelelahan dan jatuh sakit.

5. Timely (Tepat Waktu)

Buatlah target latihan olahraga lari yang ingin kamu capai dalam periode waktu tertentu; buat tenggat waktunya dan penuhilah tenggat waktu itu. Tanpa tenggat waktu, orang biasanya akan menggampangkan dan tidak akan dapat berlatih secara serius.

Meskipun Pocari Sweat Run di tahun 2021 ini digelar secara hybrid, bukan berarti kamu jadi melupakan protokol kesehatan, ya. Hindari kerumunan dan selalu membawa masker untuk berjaga-jaga jika kamu terpaksa harus melewati keramaian pada saat kamu berlari. Jangan sampai olahraga yang tadinya merupakan salah satu upaya untuk menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar dari penyakit, malah justru menjadi bumerang bagi diri kita sendiri akibat lalai terhadap protokol kesehatan.

Ayo, segera daftarkan dirimu dengan download di http://pocarisweatsportscience.id/sweatgen_api/landing-page. Pilih kategori larimu dan bersenang-senang bersama! Pendaftaran masih dibuka hingga 23 Oktober, lho!

Bagi kamu pecinta olahraga, Astra Life punya solusi tepat untuk proteksimu, yaitu ASLI iSport Protection (iSport). iSport merupakan asuransi yang secara khusus dirancang untuk melindungi semua aktivitas olahragamu agar terhindar dari risiko yang mungkin terjadi. Tak hanya olahraga lari, iSport dapat melindungimu saat melakukan berbagai jenis olahraga lainnya; mulai dari olahraga ringan, seperti aerobic, lari, hingga olahraga ekstrem, seperti terjun payung dan scuba diving. Proteksinya pun bisa ditambahkan dengan manfaat penggantian biaya fisioterapi dan biaya pemulihan, serta santunan patah tulang saat olahraga. Untuk informasi lebih lanjut tentang iSport dan produk Astra Life lainnya, kamu bisa langsung cek di website ilovelife.co.id atau mengunjungi akun Instagram @astralifeid. Urusan Sehat, No Worries. #IGotYourBack.