Lima Kunci Sukses Berbisnis di Usia Muda

Ada banyak cara menuju kesuksesan, salah satunya dengan berbisnis. Tidak harus bermodal besar, berikut lima rahasia menuju kesuksesan berbisnis sejak muda.

Pebisnis Muda

Ada banyak cara menuju kesuksesan. Bukan sekadar karier gemilang, kesuksesan juga bisa diraih dengan berwirausaha. Bahkan, beberapa anak muda yang sudah sukses memiliki jabatan penting di perusahaan besar pun memilih keluar menjadi pengusaha.

Elizabeth Christina Parameswari alias Lizzie Parra buktinya. Ia rela melepas jabatan manajer di Yves Saint Laurent pada L’Oreal Indonesia demi membangun bisnis di bidang fesyen. Lizzie melahirkan produk kosmetik sendiri dengan brand By Lizzie Parra (BLP) Beauty. Kini BLP memiliki beragam produk dengan omzet bisa terjual hingga 1000 unit dalam sehari atau encapai Rp 100 juta per hari.

Beda halnya dengan Ali Muharam, yang memulai bisnis kuliner dari kondisi ekonomi menengah. Ali sukses membuka gerai Makaroni Ngehe di Meruya, Jakarta Barat tahun 2013. Kini Ali punya 30 outlet Makaroni Ngehe, Bakso Oemardi, Omaheritage dan juga Kemping Tepi Danau! Omzet bisnis meningkat pesat dari awalnya Rp 30.000 per hari, kini lebih dari Rp 3 miliar per bulan. Pemegang ijazah SMA Tasikmalaya ini sukses menjadi bos bagi 400-an pegawai.

Jadi apa pun latar belakangmu, setiap anak muda bisa sukses menjadi pengusaha. Asalkan mengetahui kunci suksesnya. Apa saja, mari kita simak rangkumannya:

1. Terjun langsung ke lapangan

Usai resign dari pekerjaannya, Lizzie merintis usaha dengan menjadi make up artist (MUA) profesional. Lizzie menggabungkan pengetahuan tentang brand make up dan kemampuan merias secara otodidak menjadi perias untuk foto model majalah hingga pengantin. Pengalaman merias dan pengetahuan tentang produk kecantikan menjadi bekalnya menyusun formula berbagai produk kosmetik. Ia juga yang merancang konsep kemasan di setiap produk.

Ali pun demikian, memulai bisnis sendirian di sebuah toko kecil berukuran 2×3,5 meter. Penataan konsep warna toko, belanja bahan baku, memasak, dan melayani konsumen, bahkan bersih-bersih kompor, alat masak serta toko dilakukan sendirian.

2. Berbisnis dari hal yang disukai hati dan tahu risiko

Keberhasilan Lizzie membangun brand BLP Beauty karena ia memiliki passion di bidang kecantikan. Profesi MUA menjadikan Lizzie memiliki reputasi bagus sebagai sosok yang dipercaya dalam hal kecantikan. Tentunya Lizzie mengetahui potensi risiko yang akan dihadapinya, seperti banyaknya kompetitor sesama MUA serta produk-produk kecantikan yang telah memiliki nama besar.

Potensi risiko pun sudah diketahui oleh Ali, karena sudah lebih banyak pemain yang lebih dulu berkembang dan berpengalaman. Ali mengatasi risiko ini dengan membuat konsep toko yang menarik bagi anak muda, yakni cat didominan warna merah. Harga jual produk pun berani bersaing mulai dari Rp 5.000, serta aneka rasa dengan tingkat kepedasan beragam.

3. Dilarang menyerah

Periode terberat yang dialami Lizzie dalam merintis bisnis adalah tiga bulan pertama. Ia sudah tidak lagi mendapat pemasukan secara rutin seperti saat masih menjadi manajer. Di sisi lain, sebagai MUA pendatang baru, namanya belum dikenal. Tak mau menyerah, Lizzie pun menerima order merias pengantin.

Ali pun demikian, pada awalnya banyak yang meragukan bisnisnya. Namun tekad yang kuat dan pantang menyerah mampu membalikkan keraguan tersebut. 

Ia selalu berusaha menerapkan kunci berbisnis kuliner yaitu menggaet hati konsumen. Ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan harus penuh dengan kesabaran.

4. Selalu Berinovasi

Awalnya hanya ada satu produk BLP Beauty, yakni lipstik. Produk ini langsung laris diserbu konsumen karena mampu menjawab keinginan pasar untuk memiliki lip coat yang pigmented. Kini BLP telah memiliki 32 produk kosmetik berbeda. Lizzie juga berinovasi dalam pemasaran, tidak hanya mengandalkan penjualan via online, ia juga membuka toko offline bernama Beauty Space.

Ali pun berinovasi mulai dari produk, bukan hanya berupa makaroni, tapi ada bihun dan mie kering, hingga otak-otak. Hasil olahannya pun bervariasi, ada yang kering dan basah. Ia juga berinovasi dalam konsep gerai yang menarik dan nama produk yang nyeleneh tapi mudah diingat “Ngehe”.

5. Memanfaatkan teknologi

Kecanggihan teknologi dimanfaatkan oleh para pebisnis muda. Keberhasilan BLP Beauty tak terlepas dari aktivitas Lizzie di media sosial. Sebelum mengeluarkan produk kosmetik sendiri, Lizzie memiliki blog tentang kecantikan. Di blog ini Lizzie membagikan foto dan video tentang ulasan produk, tutorial merias wajah, hingga tips perawatan kulit wajah. Kemudian BLP Beauty pun dipasarkan pertama kali melalui Instagram hingga akhirnya memiliki situs resmi.

Sedangkan Ali memanfaatkan media sosial mulai dari akun Facebook, Twitter, Instagram untuk promosi, serta menggunakan aplikasi WhatsApp, PIN Blackberry, dan Go Food untuk pemasaran produknya termasuk pemesanan produk.

Bukan hanya Lizzie Parra dan Ali Muharam, masih ada pebisnis lainnya seperti Gibran Rakabuming yang juga meraih sukses di usia muda berkat kegigihan berwirausaha. Aral melintang pasti ada karena menjalani bisnis memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. #LoveLife dan tetap semangat mulai merintis usaha sambil melindungi diri dengan asuransi yang tepat untuk wirausaha seperti MyHealth Buddies

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!