

Tips Frugal Living Untuk Generasi Muda Produktif
Frugal living, gaya hidup baru bagi sebagian orang khususnya untuk
Biaya kuliah di luar negeri tentu berbeda dengan biaya kuliah di dalam negeri. Ada banyak faktor yang membuat biayanya meningkat.
Mengirim anak kuliah ke luar negeri menjadi pilihan bagi beberapa orangtua agar anak dapat bersaing secara global. Namun, karena perbedaan kurs, maka kuliah di luar negeri pada umumnya akan membutuhkan biaya ekstra ketimbang kuliah di dalam negeri. Karenanya, setiap orangtua perlu mempersiapkan dana dan rencana keuangan yang matang agar rencana ini dapat terwujud.
Taufik Gumulya, perencana keuangan TGRM Financial Planning mengatakan, orangtua yang berencana menguliahkan anak ke luar negeri sebaiknya mulai mempersiapkan dana sejak anak lahir. Artinya, ada waktu sekitar 17-18 tahun bagi orangtua dalam menabung. “Biasanya, anak lulus SMA setelah orangtua pensiun. Maka, perlu mempersiapkan sedini mungkin yaitu sejak anak lahir agar dana pendidikan tidak memberatkan,” ujar Taufik kepada tim ilovelife, April 2018. Agar anak Anda dapat menempuh kuliah di luar negeri, ada beberapa strategi yang perlu diperhatikan orangtua.
Biaya pendidikan undergraduate degree di luar negeri berbeda-beda. Berikut ialah rata-rata biaya pendidikan yang dibutuhkan di perguruan tinggi mancanegara.
Biaya Kuliah S1 di Luar Negeri
Negara | Biaya dalam mata uang asing | Biaya dalam Rupiah* |
Amerika Serikat | US$33.000-US$42.419 | Rp454,5 juta-Rp 584,3 juta |
Australia | AU$42.000 | Rp443,8 juta |
Jerman | €4.000-€4.800 | Rp77,9 juta-Rp 93,5 juta |
Spanyol | US$2.960-US$6.000 | Rp40,7 juta-Rp82,6 juta |
Italia | US$4.320-US$69.440 | Rp59,5 juta-Rp956,5 juta |
Taiwan | Gratis-US$12.000 | Gratis-Rp165,3 juta |
Sumber: IDP International Educational Specialist, CNBC November 2014, CNN Indonesia Mei 2016, Berkuliah
*Asumsi kurs Rp13.775 per Dollar AS, Rp10.568,6 per Dollar Australia, dan Rp19.504 per Euro
Di samping biaya di atas, orangtua juga perlu mempersiapkan biaya hidup yang berbeda-beda di setiap negara. Biaya hidup di setiap negara pun berbeda, tergantung daerah dan akomodasi yang dipilih, misalnya tinggal di apartemen akan lebih mahal daripada di asrama kampus. Jadi, untuk biaya hidup Anda bisa mempersiapkan antara US$970-US$20.000 per tahun, atau sekitar Rp13,3 juta-Rp275,5 juta per tahun.
Selain mempersiapkan dana, yang tak kalah penting dalam mempersiapkan dana kuliah ialah memproteksi diri dengan asuransi jiwa.
Setelah mengetahui jumlah uang yang dibutuhkan, carilah nilai uang di masa mendatang atau future value dari biaya tersebut ketika anak menginjak usia kuliah. Contoh, untuk biaya kuliah dan hidup di Australia ialah Rp443,8 juta. Inflasi di Australia diperkirakan mencapai rata-rata 2% per tahun. Maka, kita bisa menghitung future value dengan rumus seperti di bawah ini.
FV = PV (1+r)N | |
FV | Nilai masa depan (future value) |
PV | Nilai saat ini (present value) |
r | Imbal hasil (return atau interest) |
N | Jumlah periode |
Dalam hal ini, r adalah tingkat inflasi dan N adalah jumlah tahun mempersiapkan dana sampai anak masuk kuliah. Taufik menjelaskan, jika seorang anak, sebut saja Kresna, lahir pada 6 Agustus 2018 dan dana kuliah akan diperlukan pada April 2036, maka orangtua Kresna mempunyai waktu 18,2 tahun untuk mempersiapkan dana kuliah. Maka, FV = Rp443,8 juta (1+2%)18,2 = Rp636,3 juta.
Setelah mengetahui future value, kita dapat menghitung dana yang harus disiapkan setiap bulan dengan menggunakan rumus anuitas bulanan. Caranya, future value dikalikan interest tahunan, kemudian dibagi 12 bulan. Setelah itu, hasil yang diperoleh dibagi lagi dengan 1-(1+r/12)-N . Dengan target return (interest) sebesar 18% per tahun dan jangka waktu (N) 18,2 tahun, maka anuitas bulanan yang mesti diinvestasikan oleh orangtua Kresna adalah Rp384.382 per bulan.
Setelah mengetahui jumlah dana yang harus ditabung setiap bulan, kini giliran Anda memilih produk investasi yang tepat untuk pengembangan dana. Menurut Taufik, pilihlah produk investasi sesuai dengan jangka waktunya.
Di samping memperhatikan produk investasi, Taufik juga mengingatkan pentingnya menentukan target imbal hasil. “Harus ada target return misalnya 18%-20% untuk reksa dana saham. Ketika sudah mencapai target tersebut, pindahkan pengembangan dana ke reksa dana pendapatan tetap. Namun pada suatu titik, boleh juga memindahkan 25% pokok dana yang diinvestasikan untuk meminimalisir risiko volatilitas reksa dana saham,” jelas Taufik. Saat ini, ada beberapa sistem dan aplikasi yang memonitor dan memberikan notifikasi kepada investor ketika imbal hasil investasinya telah mencapai target.
Selain mempersiapkan dana, yang tak kalah penting dalam mempersiapkan dana kuliah ialah memproteksi diri dengan asuransi jiwa. Taufik menyarankan agar nasabah memilih asuransi jiwa tradisional yang menawarkan premi terjangkau dengan uang pertanggungan (UP) maksimal. Dengan demikian, sebagian besar dana dapat ditaruh di investasi. Sebaiknya, nasabah mengincar asuransi jiwa dengan UP yang cukup untuk menutup 50%-75% dana pendidikan anak. Sehingga, ketika orangtua tutup usia sebelum anak masuk kuliah, maka UP asuransi jiwa dapat ditempatkan di produk investasi yang ditujukan sebagai dana kuliah anak di luar negeri.
Ketika dana pendidikan dipersiapkan sejak anak lahir, rekening yang tepat menurut Taufik ialah rekening Rupiah. Pertimbangannya, pasar modal Indonesia yang menggunakan mata uang Rupiah, secara historis memiliki kinerja yang cukup baik, yakni mencapai rata-rata 8% dalam 10 tahun terakhir.
Namun, Anda disarankan membuka rekening dalam mata uang negara yang dituju pada saat setahun atau tiga tahun sebelum anak masuk kuliah. Dana di rekening mata uang asing ini nantinya dapat digunakan untuk bertransaksi di negara tersebut seperti melakukan survei kampus, mendaftarkan anak pada universitas yang dituju, serta mempersiapkan hal penunjang lain yang diperlukan.
Dengan menilik beberapa langkah di atas, semoga kini Anda semakin mantap mempersiapkan dana pendidikan anak. Perencanaan keuangan yang matang sedari dini akan membantu Anda mewujudkan cita-cita mengirim anak ke universitas di luar negeri.
Selain itu, untuk memastikan anak Anda tetap dapat melanjutkan studi, jangan lupa untuk melindungi diri Anda dengan asuransi jiwa. Dengan memiliki asuransi jiwa, ketika Anda menghadapi risiko wafat, maka perusahaan asuransi akan membayarkan manfaat berupa uang pertanggungan (UP) yang dapat digunakan untuk biaya pendidikan anak atau pengganti nafkah.
Jika saat ini Anda sedang mencari asuransi jiwa yang ultra fleksibel, Anda bisa mempertimbangkan asuransi dari Astra Life, Flexi Life yang super fleksibel, bisa Anda atur premi serta uang pertanggungannya kapan saja. Misalnya, jika saat ini Anda sudah berkeluarga dengan satu anak, maka Anda bisa mengambil Flexi Life dengan UP Rp2 miliar. Saat nanti Anda memiliki dua anak atau lebih, Anda bisa meningkatkan UP ini menjadi Rp3 miliar atau lebih.
Pilihan lainnya, Anda juga bisa mempertimbangkan AVA iBright Protector. Selain memberikan perlindungan asuransi jiwa, Anda juga bisa memperoleh manfaat cacat total dan tetap, terminal ilness, dan nilai dana yang terbentuk dari investasi Anda di AVA iBright Protector.
Siap menyiapkan masa depan anak? Ayo cintai hidup dan mulai rencanakan dana pendidikan anak dari sekarang.
Frugal living, gaya hidup baru bagi sebagian orang khususnya untuk
Astra Life menjalankan amanah dengan meberikan paket sembako serta seminar
Retail therapy dianggap baik untuk menjaga kesehatan mental, tapi jika
Investasi bodong adalah aktivitas penanaman dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
Setelah uang tunjangan hari raya sudah diterima, kira-kira bagaimana cara
Astra Life hadir dengan produk asuransi syariah yang akan mendampingi
Tentang –
Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.
Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!
Tentang –
Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.
Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!