Pada April 2012, Volkswagen Up dinobatkan sebagai World Car of the Year 2012 pada New York International Auto Show. City car keluaran produsen mobil Jerman tersebut dipilih panel juri internasional yang terdiri dari 64 jurnalis dunia. Media massa Indonesia pun ikut memberitakannya. Namun, sorotan ditujukan khusus kepada Christian Lesmana. Siapa dia?
Chris—sapaan akrab Christian—adalah satu dari tiga perancang VW Up. Chris menjadi buah bibir lantaran berasal dari Indonesia. Hasil rancangan pria kelahiran Bandung tersebut menyisihkan 34 mobil lainnya untuk menyabet gelar World Car of the Year 2012. Desain paten VW Up pun telah terdaftar di Amerika Serikat pada 2008.
Baca juga: Yu Sing, Arsitek yang Peduli Kemanusiaan, Penerus Romo Mangun
VW Up bukan satu-satunya buah tangan Chris dalam upaya menggapai mimpi. Pria berusia 46 tahun ini juga merancang VW New Beetle 2011 yang dijuluki “The Beetle”.
Chris kepincut dengan VW sejak remaja. Ayahnya, Tony Lesmana, kebetulan merupakan penggemar VW. Dia memiliki bengkel las mobil di Bandung. Ketika Chris ulang tahun ke-17, ayahnya memberi kado mobil VW hitam seri 1303. Sejak itu, Chris getol mengoleksi VW.
Kegemaran Chris muda pada desain juga berdampak pada mobil VW kado dari ayahnya. Dia merombak tampilan VW “kodok” tersebut. Interiornya diubah dan eksteriornya dicat ulang. Kemampuannya mempercantik mobil bekas juga dipelajari dari sang ayah.
Menjadi desainer mobil adalah impian Chris sejak kecil. Dia rela melepas kuliahnya di jurusan desain produk Institut Teknologi Bandung (1988-1991) untuk mengejar cita-citanya. Dia membidik Sekolah TInggi Desain Fakultas Desain Industri jurusan desain transportasi di Pforzheim, Jerman. Chris meninggalkan kuliah di ITB untuk belajar bahasa Jerman agar bisa sekolah di Pforzheim.
Baca juga: Joshua Simandjuntak: Ajak Pengrajin Kriya Ubah Nasib Lewat Karsa
Memasuki semester 6 di Pforzheim, Chris praktik selama 6 bulan (1 semester) di pabrik Volkswagen (VW), di Wolfsburg. Ternyata VW puas dengan hasil kerja Chris. Walhasil, pria yang sempat praktik dua bulan di pabrik Audi di Muenchen ini ditawari memperpanjang masa praktiknya satu semester lagi dan menyelesaikan jenjangdiplom-ingenieur–setingkat master. Tidak sampai di situ, manajemen VW menawari Chris bergabung. Sejak 1997, ia pun resmi menjadi karyawan VW.
Pada 2007, Chris bersama tim, Boris Grell, perancang interior berusia 34 tahun asal Slowakia, dan Susanne Gerken asal Jerman, perancang warna mobil, terpilih untuk mendesain The Beetle. Mereka mengalahkan tujuh proposal lainnya. “Pokoknya mobil ini mesti kelihatan cool,” kata Chris dalam wawancaranya dengan majalah intern VW, Magazin 02.8.
Hasilnya juga patut diacungi jempol. Mobil bergaya retro tersebut menjadi “bintang” di lantai pameran Auto Show Frankfurt dan di The Beetle Premiere Berlin pada 2011.
Baca juga: Tontowi dan Liliyana: Satukan Keberagaman Demi Berikan Emas untuk Indonesia
Kini Chris tinggal bersama keluarganya di Hannover. Dia bekerja 40 jam seminggu dengan waktu istirahat 45 menit setiap harinya. Ia masih menyimpan VW seri lama, yakni 1962, 1967, dan 1971, selain The Beetle ciptaannya. Dia berhasil mewujudkan impian masa kecilnya menjadi desainer mobil.
Seperti kata-kata mutiara dari Bung Karno, kisah Chris mengajarkan agar: “Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit.” Tapi tentunya lewat perjuangan keras. Lalu bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda berjuang meraih mimpi Anda?
Agar perjuangan mengejar mimpi tersebut lebih maksimal, Anda juga harus tetap memperhatikan kesehatan dengan memiliki asuransi kesehatan. Saat ini tersedia beragam asuransi kesehatan, salah satunya Siap SehatKu dari Astra Life. Siap SehatKu memberikan manfaat santunan rawat inap hingga Rp 300.000/hari dan perlindungan tambahan terhadap 6 penyakit kritis, termasuk serangan jantung. #AyoLoveLife dengan berkarya dan berbagi untuk kemanusiaan.